PEMBUKA

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM

Sabtu, 25 Juni 2011

JIWA AGAMA PADA MASA DEWASA

JIWA AGAMA PADA MASA DEWASA
DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENGIKUTI UJIAN SEMESTER, PRODI :
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEMESTER VI MATA KULIAH :
PSIKOLOGI AGAMA

DOSEN: Drs.SYAMSUL BAHRI. M. Pd






DISUSUN OLEH :

KELOMPOK III

INNA KURNIASIH
SUGENG JATMICKO
SUSI ZULIMERIATY
MARTINAH
MARIANI
MUHAMMAD NUR FIRDAUS





SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL ULUM
TANJUNGPINANG TAHUN 2011
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam yang telah melimpahkan Taufik Hidayah serta Inayah Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah PSIKOLOGI AGAMA , Dengan judul “JIWA AGAMA PADA MASA DEWASA.”
Shalawat beriring salam Penulis kirimkan kepada Junjungan Alam Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membimbing dan menuntun umatnya dari alam kegelapan yang penuh dengan kejahiliaan mengarah ke alam kejayaan dan kemajuan yang penuh dengan pengetahuan.
Tidak lupa kami haturkan terimakasih kami kepada Bapak Dosen pembimbing, yaitu Bapak Drs. Syamsul Bahri. M. Pd, yang mana telah memberikan motivasi kepada kami, baik secara fisik maupun rohani dalam perkuliahan di kampus STAI MIFTAHUL ULUM ini.
Semoga penulisan ini dapat berguna atau bermanfaat bagi kita, amin.





Tanjungpinang, Juni 2011



Kelompok III



i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…..…………………………..............................................i
DAFTAR ISI…………………………………......................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.....................................................................................1
B. Rumusan masalah…………………………………………………....2
C. Batasan masalah………………………………………………..……2
BAB II JIWA AGAMA PADA MASA DEWASA................................................4
A. Pengertian dan ciri kedewasaan.........................................................4
B. Karakteristik sikap keberagaman pada masa dewasa..........................5
C. Criteria orang yang matang dalam beragama......................................6
D. Masalah-masalah keberagmaan pada masa dewasa............................8
E. Manusia usia lanjut dan agama………………………………...……9
F. Perlakuan terhadap usia lanjut menurut Islam..................................10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................12
B. Saran..................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Manusia adalah mahluk sosial yang eksploratif dan potensial. Dikatakan makhluk eksploratif , karena manusia memiliki kemampuan untuk
mengembangkan diri baik secara fisik maupun psikis. Manusia sebagai makhluk potensial karena pada diri manusia tersimpan sejumlah kemampuan bawaan yang dapat dikembangkan secara nyata.

Selanjutnya manusia juga disebut sebagai makhluk yang memiliki prinsip tanpa daya, karena untuk tumbuh dan berkembang secara normal manusia memerlukan bantuan dari luar dirinya.Bantuan yang dimaksud antara lain dalam bentuk bimbingan dan pengarahan dari lingkungannya. Bimbingan dan pengarahan yang diberikan dalam dalam membantu perkembangan tersebut pada hakekatnya diharapkan sejalan dengan kebutuhan manusia itu sendiri,yang sudah tersimpan seagai potensi bawaannya. Karena itu bimbingan yang tidak searah dengan potensi yang dimiliki akan berdampak negatif bagi perkembangan manusia.
Dalam diri kita selain mempelajari tentang perkembangan jiwa keduniaan ,kita juga mempelajari jiwa keagamaan karena kita harus melihat kebutuhan-kebutuhan manusia secara menyeluruh sebab kebutuhan manusia yang kurang seimbang antara kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani akan menyebabkan timbul ketimpangan dalam perkembangan.

Jiwa keagamaan termasuk aspek rohani (psikis) akan sangat tergantung pada aspek fisik,dan dengan demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu sering dikatakan kesehatan fisik akan sangat berpengaruh pada kesehatan mental . Selain itu perkembangan juga ditentukan oleh tingkat usia .
Secara garis besar periode perkembangan itu dibagi menjadi 7 masa yaitu :
1 . Masa Pre-natal
2 . Masa Bayi
3 . Masa Kanak-kanak
4 . Masa Pre-pubertas
5 . Masa Pubertas
6 . Masa Dewasa
7 . Masa Usia Lanjut
Setiap masa perkembangan memiliki ciri-ciri sendiri ,termasuk jiwa keagamaan. Sehubungan dengan kebutuhan manusia dan periode perkembangan tersebut, maka dalam kaitannya dengan perkembangan jiwa keagamaan akan dilihat sebagaimana pengaruh timbal-balik antara keduanya. Dengan demikian perkembangan jiwa keagamaan juga akan dilihat dari tingkat usia dewasa dan usia lanjut.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah sebagaimana diurai di atas maka penulis menyusun rumusan masalah yakni sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pengertian dewasa dan ciri kedewasaan ?
2. Bagaimanakah karakteristik sikap keberagamaan pada masa dewasa ?
3. Bagaimanakah masalah-masalah keberagamaan pada masa dewasa ?
4. Bagaimanakah manusia usia lanjut dan agama ?
5. Bagaimanakah perlakuan terhadap usia lanjut menurut islam ?

C. Batasan Masalah
Bertitik tolak pada rumusan masalah di atas maka perumusan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui bagaimanakah pengertian dewasa dan ciri kedewasaan
2. Mengetahui karakteristik sikap keberagamaan pada masa dewasa
3. Mengetahui masalah-masalah keberagamaan pada masa dewasa
4. Mengetahui manusia usia lanjut dan agama
5. Mengetahui perlakuan terhadap usia lanjut menurut islam

























BAB II
ILMU JIWA AGAMA PADA MASA DEWASA


A. Pengertian dan Ciri Kedewasaan
Saat telah menginjak usia dewasa terlihat adanya kematangan jiwa mereka; “Saya hidup dan saya tahu untuk apa,” menggambarkan bahwa di usia dewasa orang sudah memiliki tanggung jawab serta sudah menyadari makna hidup. Dengan kata lain, orang dewasa nilai-nilai yang yang dipilihnya dan berusaha untuk mempertahankan nilai-nilai yang dipilihnya.
Elizabeth B. Hurlock membagi masa dewasa menjadi tiga bagian:
a. Masa dewasa awal (masa dewasa dini/young adult)
Masa dewasa awal adalah masa pencaharian kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru.Kisaran umurnya antara 21 tahun sampai 40 tahun.
b. Masa dewasa madya (middle adulthood)
Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur empat puluh sampai enam puluh tahun. Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan sosial antara lain masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya dan memasuki suatu priode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan prilaku yang baru. Perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.
c. Masa usia lanjut (masa tua/older adult)
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dari umur enam puluh tahun sampai mati, yang ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun.Adapun ciri-ciri yang berkaitan dengan penyesuaian pribadi dan sosialnya adalah sebagai berikut perubahan yang menyangkut kemampuan motorik, peruban kekuatan fisik, perubahan dalam fungsi psikologis, perubahan dalam sistem syaraf, perubahan penampilan.

B. Karakteristik Sikap Keberagamaan pada Masa Dewasa
Sejalan dengan tingkat perkembangan usianya, maka sikap keberagamaan pada orang dewasa antara lain memiliki ciri sebagai berikut:
1. Menerima kebenaran agama berdasarkan pertimbangan pemikiran yang matang, bukan sekedar ikut-ikutan.
2. Cenderung bersifat realitas, sehinggga norma-norma agama lebih banyak diaplikasikan dalam sikap dan tingkah laku.
3. Bersikap positif terhadap ajaran dan norma-norma agama, dan berusaha untuk mempelajari dan memperdalam pemahaman keagamaan.
4. Tingkat ketaatan beragama didasarkan atas pertimbangan dan tanggung jawab diri hingga sikap keberagamaan merupakan realisasi dari sikap hidup.
5. Bersikap lebih terbuka dan wawasan yang lebih luas.
6. Bersikap lebih kritis terhadap materi ajaran agama sehingga kemantapan beragama selain didasarkan atas pertimbangan pikiran, juga didasarkan atas pertimbangan hati nurani.
7. Sikap keberagamaan cenderung mengarah kepada tipe-tipe kepribadian masing-masing, sehingga terlihat adanya pengaruh kepribadian dalam menerima, memahami serta melaksanakan ajaran agama yang diyakininya.
8. Terlihat adanya hubungan antar sikap keberagamaan dengan kehidupan sosial, sehingga perhatian terhadap kepentingan organisasi sosial keagamaan sudah berkembang.

C. Kriteria Orang yang Matang dalam Beragama.
Kemampuan seseorang untuk mengenali atau memahami nilai agama yang terletak pada nilai-nilai luhurnya serta menjadikan nilai-nilai dalam bersikap dan bertingkah laku merupakan ciri dari kematangan beragama.Jadi, kematangan beragama terlihat dari kemampuan seseorang untuk memahami, menghayati serta serta mengaplikasikan nilai-nilai luhur agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam bukunya The Varieties Of Religious Experience William James menilai secara garis besar sikap dan prilaku keagamaan itu dapat dikelompokkan menjadi dua tipe, yaitu:
1. Tipe Orang yang Sakit Jiwa (The Sick Soul)
Menurut William James,sikap keberagamaan orang yang sakit jiwa ini ditemui pada mereka yang pernah mengalami latar belakang kehidupan keagamaan yang terganggu. Maksudnya orang tersebut meyakini suatu agama dan melaksanakan ajaran agama tidak didasarkan atas kematangan beragama yang berkembang secara bertahap sejak usia kanak-kanak hingga menginjak usia dewasa seperti lazimnya yang terjadi pada perkembangan secara normal. Mereka meyakini suatu agama dikarenakan oleh adanya penderitaan batin antara lain mungkin diakibatkan oleh musibah, konflik batin ataupun sebab lainnya yang sulit diungkapkan secara ilmiah.
Adapun ciri-ciri tindak keagamaan mereka yang mengalami kelainan kejiwaan itu umumnya cenderung menampilkan sikap:
- Pesimis
Dalam mengamalkan ajaran agama mereka cenderung bersikap pasrah diri kepada nasib yang telah mereka terima.
- Intovert
Sifat pesimis membawa mereka untuk bersikap objektif.Segala marabahaya dan penderitaan selalu dihubungkannya dengan kesalahan diri dan dosa yang telah diperbuat.
- Menyenangi paham yang ortodoks.
Sebagai pengaruh sifat pesimis dan introvert kehidupan jiwanya menjadi pasif. Hal ini lebih mendorong mereka untuk menyenangi paham keagamaan yang lebih konservatif dan ortodoks.
2. Tipe Orang yang Sehat Jiwa (Healthy-Minded-Ness)
Ciri dan sifat agama pada orang yang sehat jiwa menurut W. Starbuck yang dikemukakan oleh W. Houston Clark dalm bukunya Religion Psychology adalah:
- Optimis dan gembira
Orang yang sehat jiwa menghayati segala bentuk ajaran agama dengan perasaan optimis.Pahala menurut pandangannya adalah sebagai hasil jerih payah yang diberikan Tuhan.Sebaliknya, segala bentuk musibah dan penderitaan yang dianggap sebagai keteledoran dan kesalahan yang dibuatnya dan tidak beranggapan sebagai peringatan Tuhan terhadap dosa manusia.
- Ektrovet dan tak mendalam
Sikap optimis dan terbuka yang dimiliki orang yang sehat jasmani ini menyebabkan mereka mudah melupakankesan-kesan buruk dan luka hati yang tergores sebagai ekses agamis tindakannya.
- Menyenangi ajaran ketauhidan yang liberal
Sebagai pengaruh kepribadaian yang ekstrovet maka mereka cenderung:
1) Menyenangi teologi yang luwes dan tidak kakuk
2) Menunjukkan tingkah laku keagamaan yang lebih bebas
3) Mempelopori pembelaan terhadap kepentingan agama secara sosial.

D. Masalah-Masalah Keberagamaan pada Masa Dewasa
Seorang ahli psikologi Lewis Sherril, membagi masalah-masalah keberagamaan pada masa dewasa sebagai berikut :
a. Masa dewasa awal, masalah yang dihadapi adalah memilih arah hidup yang akan diambil dengan menghadapi godaan berbagai kemungkinan pilihan.
b. Masa dewasa tengah, masalah sentaral pada masa ini adalah mencapai pandangan hidup yang matang dan utuh yang dapat menjadi dasar dalam membuat keputusan secara konsisten.
c. Masa dewasa akhir, ciri utamanya adalah ‘pasrah’. Pada masa ini, minat dan kegiatan kurang beragama.Hidup menjadi kurang rumit dan lebih berpusat pada hal-hal yang sungguh-sungguh berarti. Kesederhanaan lebih sangat menonjol pada usia tua.

E. Manusia Usia Lanjut dan Agama
Pada tahap kedewasaan awal terlihat krisis psikologi yang dialami oleh karena adanya pertentangan antara kecenderungan untuk mengetatkan hubungan dengan kecenderungan untuk mengisolasi diri. Terlihat kecenderungan untuk berbagi perasaan bertukar pikiran dan memecahkan berbagai problema kehidupan dengan orang lain ( Rit Atkinson,1983 : 97).
Mereka yang menginjak usia ini (sekitar 25-40 Th) memiliki kecenderungan besar untuk berumah tangga, kehidupan sosial yang lebih luas serta memikirkan masalah-masalah agama yang sejalan denganlatar belakang kehidupannya .
Selanjutnya pada tingkat kedewasaan menengah (40-65 th) manusia mencapai puncak periode usia yang paling produktif . Tetapi dalam hubungannya dengan kejiwaan, maka pada usia ini terjadi krisis akibat pertentangan batin antara keinginan untuk bangkit dengan kemunduran diri. Karena itu umumnya pemikiran mereka tertuju pada upaya untuk kepentingan keluarga, masyarakat dan generasi mendatang.
Adapun di usia selanjutnya yaitu setelah usia di atas 65 tahun manusia akan menghadapi sejumlah permasalahan. Permasalahan pertama adalah penurunan kemampuan fisik hingga kekuatan fisik berkurang, aktifitas menurun, sering mengalami gangguan kesehatan yang menyebabkan mereka kehilangan semangat.
Adapun sikap keberagamaan pada usia lanjut justru mengalami peningkatan dan untuk proses seksual justru mengalami penurunan .
Berbagai latar belakang yang menjadi penyebab kecenderungan sikap keagamaan pada manusia usia lanjut, secara garis besar ciri-ciri keberagamaan di usia lanjut adalah :
1. Kehidupan keagamaan pada usia lanjut sudah mencapai tingkat kemantapan .
2. Meningkatnya kecenderungan untuk menerima pendapat keagamaan.
3. Mulai muncul pengakuan terhadap realitas tentang kehidupan akhirat secara lebih sungguh-sungguh.
4. Sikap keagamaan cenderung mengarah kepada kebutuhan saling cinta antar sesama manusia, serta sifat-sifat luhur.
5. Timbul rasa takut kepada kematian yang meningkat sejalan dengan usia yang bertambah lanjut .

F. Perlakuan terhadap Usia Lanjut Menurut Islam
Menurut Lita L . Atkinson, sebagian besar orang-orang yang berusia lanjut (usia 70-79 th) menyatakan tidak merasa dalam keterasingan dan masih menunjukkan aktifitas yang positif. Tetapi perasaan itu muncul setelah mereka memperoleh bimbingan semacam teraphi psikologi.
Kajian psikologi berhasil mengungkapkan bahwa di usia melewati setengah baya, arah perhatian mereka mengalami perubahan yang mendasar. Bila sebelumnya perhatian diarahkan pada kenikmatan materi dan duniawi, maka pada peralihan ke usia tua ini, perhatian mereka lebih tertuju kepada upaya menemukan ketenangan batin. Sejalan dengan perubahan itu, maka masalah-masalah yang berkaitan dengan kehidupan akhirat mulai menarik perhatian mereka.
Perubahan orientasi ini diantarnya disebabkan oleh pengaruh psikologis. Di satu pihak kemampuan fisik pada usia tersebut sedah mengalami penurunan. Sebaliknya di pihak lain, memiliki khasanah pengalaman yang kaya. Kejayaan mereka di masa lalu yang pernah diperoleh sedah tidak lagi memperoleh perhatian karena secara fisik mereka dinilai sudah lemah.Kesenjangan ini menimbulkan gejolak dan kegelisahan-kegelisahan batin.
Apabila gejolak-gejolak batin tidak dapat di bendung lagi, maka muncul gangguan kejiwaan seperti stress, putus asa, ataupun pengasingan diri dari pergaulan sebagai wujud rasa rendah diri (inferiority).Dalam kasus-kasus seperti ini, umumnya agama dapat difungsikan dan diperankan sebagai penyelamat. Sebab melalui ajaran pengamalan agama, manusia usia lanjut merasa memperoleh tempat bergantung. Fenomena adanya para pejabat pensiunan seperti ini sudah jamak terlihat di masyarakat akhir-akhir ini .
Sebagai dalam memberi perlakuan yang baik kepada kedua orang tua ,Allah menyatakan :
Jika salah seorang di antara keduanya atau keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu , maka jangan sekali-kali kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan jangan kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia .(Qs 17 : 23)



























BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan.
Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur empat puluh sampai enam puluh tahun.Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dari umur enam puluh tahun sampai mati, yang ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun.
Seorang ahli psikologi Lewis Sherril membagi masalah-masalah keberagamaan pada masa dewasa yaitu masa dewasa awal, masalah yang dihadapi adalah memilih arah hidup yang akan diambil dengan menghadapi godaan berbagai kemungkinan pilihan. Masa dewasa tengah, masalah sentral pada masa ini adalah mencapai pandangan hidup yang matang dan utuh yang dapat menjadi dasar dalam membuat keputusan secara konsisten.Masa dewasa akhir, ciri utamanya adalah ‘pasrah’.Pada masa ini, minat dan kegiatan kurang beragama.Hidup menjadi kurang rumit dan lebih berpusat pada hal-hal yang sungguh-sungguh berarti. Kesederhanaan lebih sangat menonjol pada usia tua.
Menurut Lita L . Atkinson, sebagian besar orang-orang yang berusia lanjut (usia 70-79 th) menyatakan tidak merasa dalam keterasingan dan masih menunjukkan aktifitas yang positif. Tetapi perasaan itu muncul setelah mereka memperoleh bimbingan semacam terapi psikologi.
B. Saran
Masa dewasa merupakan masa kematangan, yang mana terdapat pengambilan keputusan. Diharapkan pada masa ini seseorang yang telah dewasa mampu mengambil sikap adil dan bijaksana dalam urusan dunia dan akhirat. Kajian psikologi berhasil mengungkapkan bahwa di usia melewati setengah baya, arah perhatian mereka mengalami perubahan yang mendasar. Bila sebelumnya perhatian diarahkan pada kenikmatan materi dan duniawi, maka pada masa usia lanjut akan melangkah kepada, lebih tertuju kepada upaya menemukan ketenangan batin. Sejalan dengan perubahan itu, maka masalah-masalah yang berkaitan dengan kehidupan akhirat mulai menarik perhatian mereka.


DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. H. Jalaludin. Psikologi Agama, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007

Sururin, M.Ag. Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004

http://sidrotul.multiply.com/journal/item/3/Perkembangan_Jiwa_Beragama_Pada_ Masa_Dewasa

http://aksay.multiply.com/journal/item/13/kebutuhan_keberagamaan_pada_usia dewasa_dan_lanjut_usia

Selasa, 07 Juni 2011

percakapan di hotel

MAKE A ROOM RESERVATION

A = Reservation staff
B = Mrs Yulis Samoa [Guest]

A : Good morning Reservation [of Shine Hotel], how may I asist you?
B : I want to book a room [make a room reservation].
A : When would you like to stay with us?
B : Around the end of this [the] year.
A : All right Mam. We have 3 types of room, standard, deluxe, and suite. The price of the standard room is $ 100 [one hundred dollars] per night, deluxe room is $ 200 [two hundred dollars] per night, and the suite is $ 400 [four hundred dollars] per night. What [which] type of room would you like to book?
B : I want to book a deluxe room for me and my husband.
A : Please wait a moment. I will check if the deluxe room is still available for the end of the year.
A : All right Mam, we still have deluxe room available for the end of the year. May we know your arrival and departure date?
B : I will arrive on 27th December and depart on January 03rd.
A : All right Mam, I will make a room reservation for you. Could I have [know] your name please?
B : Yulis Samoa
A : Could you spell it for me please?
B : Y for Yankee, U for Uniform, L for Lima, I for Indian, S for Sierra, S for Sierra, A for Alpha, M for Mike, O for Oscar, A for Alpha.
A : All right Mrs. Samoa. I have made a room reservation for you. You will check in on December 27 and check out on January 03, total 7 [seven] nights. I will send the confirmation by fax. Could I have your fax number?
B : I am sorry I don’t have fax.
A : How about email?
B : Yes, this is my email address : yulissamoa@yahoo.com
A : Thank you. I will send the confirmation by email.
B : Thank you very much.

Source : http://www.yulissamoa.com/contoh-percakapan-dalam-bahasa-inggris






Terjemahannya adalah :
A = Staff Reservasi
B = Ibu Yulis Samoa [Tamu]
A : Selamat pagi Reservation [Shine Hotel], bagaimana saya bisa [boleh] membantu Anda?
B : Selamat pagi. Saya mau memesan kamar.
A : Kapan Anda ingin tinggal bersama kita?
B : Sekitar akhir tahun ini.
A : Baiklah Ibu. Kami mempunyai tiga jenis kamar, yaitu standar, deluxe dan suite. Harga kamar standar $ 100 per malam, kamar deluxe $ 200 per malam, dan suite $ 400 per malam. Kamar jenis mana yang ingin Ibu pesan?
B : Saya ingin memesan deluxe room untuk saya dan suami saya.
A : Mohon tunggu sebentar. Saya akan mengecek apakah kamar deluxe masih tersedia untuk akhir tahun ini.
A : Baik Ibu, kami masih punya kamar deluxe untuk akhir tahun. Boleh kami tahu kapan tanggal kedatangan dan keberangkatan Anda?
B : Saya akan datang tanggal 27 Desember dan berangkat tanggal 3 Januari.
A : Baik Ibu, saya akan membuatkan pemesanan kamar untuk Anda. Bisa saya tahu nama Ibu?
B : Yulis Samoa.
A : Bisakah Ibu mengejanya untuk saya?
B : Y untuk Yankee, U untuk Uniform, L untuk Lima, I untuk Indian, S untuk Sierra, S untuk Sierra, A untuk Alpha, M untuk Mike, O untuk Oscar, A untuk Alpha.
A : Terima kasih Ibu Samoa. Saya sudah membuat reservasi untuk Anda. Anda akan check in tanggal 27 Desember dan check out tanggal 3 Januari. Semuanya 7 malam. Kami akan mengirimkan konfirmasi lewat fax. Bisakah kami minta nomor fax Anda?
B : Maaf saya tidak punya fax.
A : Bagaimana dengan email?
B : Ya, ini alamat email saya : yulissamoa@yahoo.com
A : Terima kasih. Saya akan kirimkan konfirmasinya lewat email.
B : Terima kasih.
http://www.yulissamoa.com/contoh-percakapan-dalam-bahasa-inggris

percakapan di hotel

MAKE A ROOM RESERVATION

A = Reservation staff
B = Mrs Yulis Samoa [Guest]

A : Good morning Reservation [of Shine Hotel], how may I asist you?
B : I want to book a room [make a room reservation].
A : When would you like to stay with us?
B : Around the end of this [the] year.
A : All right Mam. We have 3 types of room, standard, deluxe, and suite. The price of the standard room is $ 100 [one hundred dollars] per night, deluxe room is $ 200 [two hundred dollars] per night, and the suite is $ 400 [four hundred dollars] per night. What [which] type of room would you like to book?
B : I want to book a deluxe room for me and my husband.
A : Please wait a moment. I will check if the deluxe room is still available for the end of the year.
A : All right Mam, we still have deluxe room available for the end of the year. May we know your arrival and departure date?
B : I will arrive on 27th December and depart on January 03rd.
A : All right Mam, I will make a room reservation for you. Could I have [know] your name please?
B : Yulis Samoa
A : Could you spell it for me please?
B : Y for Yankee, U for Uniform, L for Lima, I for Indian, S for Sierra, S for Sierra, A for Alpha, M for Mike, O for Oscar, A for Alpha.
A : All right Mrs. Samoa. I have made a room reservation for you. You will check in on December 27 and check out on January 03, total 7 [seven] nights. I will send the confirmation by fax. Could I have your fax number?
B : I am sorry I don’t have fax.
A : How about email?
B : Yes, this is my email address : yulissamoa@yahoo.com
A : Thank you. I will send the confirmation by email.
B : Thank you very much.

Source : http://www.yulissamoa.com/contoh-percakapan-dalam-bahasa-inggris






Terjemahannya adalah :
A = Staff Reservasi
B = Ibu Yulis Samoa [Tamu]
A : Selamat pagi Reservation [Shine Hotel], bagaimana saya bisa [boleh] membantu Anda?
B : Selamat pagi. Saya mau memesan kamar.
A : Kapan Anda ingin tinggal bersama kita?
B : Sekitar akhir tahun ini.
A : Baiklah Ibu. Kami mempunyai tiga jenis kamar, yaitu standar, deluxe dan suite. Harga kamar standar $ 100 per malam, kamar deluxe $ 200 per malam, dan suite $ 400 per malam. Kamar jenis mana yang ingin Ibu pesan?
B : Saya ingin memesan deluxe room untuk saya dan suami saya.
A : Mohon tunggu sebentar. Saya akan mengecek apakah kamar deluxe masih tersedia untuk akhir tahun ini.
A : Baik Ibu, kami masih punya kamar deluxe untuk akhir tahun. Boleh kami tahu kapan tanggal kedatangan dan keberangkatan Anda?
B : Saya akan datang tanggal 27 Desember dan berangkat tanggal 3 Januari.
A : Baik Ibu, saya akan membuatkan pemesanan kamar untuk Anda. Bisa saya tahu nama Ibu?
B : Yulis Samoa.
A : Bisakah Ibu mengejanya untuk saya?
B : Y untuk Yankee, U untuk Uniform, L untuk Lima, I untuk Indian, S untuk Sierra, S untuk Sierra, A untuk Alpha, M untuk Mike, O untuk Oscar, A untuk Alpha.
A : Terima kasih Ibu Samoa. Saya sudah membuat reservasi untuk Anda. Anda akan check in tanggal 27 Desember dan check out tanggal 3 Januari. Semuanya 7 malam. Kami akan mengirimkan konfirmasi lewat fax. Bisakah kami minta nomor fax Anda?
B : Maaf saya tidak punya fax.
A : Bagaimana dengan email?
B : Ya, ini alamat email saya : yulissamoa@yahoo.com
A : Terima kasih. Saya akan kirimkan konfirmasinya lewat email.
B : Terima kasih.
http://www.yulissamoa.com/contoh-percakapan-dalam-bahasa-inggris

Senin, 06 Juni 2011

AGAMA NASRANI (ILMU PERBANDINGAN AGAMA)

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang.
Agama Samawi ada 3, yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam. Ketiga agama ini mempunyai beberapa kesamaan seperti percaya Adam adalah manusia pertama dan nenek moyang seluruh manusia, Ibrahim adalah seorang Nabi, dan kitab suci Taurat sebagai wahyu Allah. Meski demikian ada juga perbedaan yang beberapa di antaranya sangat mendasar.
Agama Kristen memiliki tiga sekte utama : Katholik, Protestan, dan Orthodoks. Awalnya, sekte Katholik dan Orthodoks adalah satu karena sama-sama berkiblat ke Gereja Roma. Akan tetapi, karena perselisihan maka Kristen Roma tersebut pecah menjadi dua : Katholik dan Orthodoks. Kristen Katholik banyak dianut di negara-negara Barat, sedangkan Kristen Orthodoks banyak dianut di negara-negara Timur Tengah. Adapun Kristen Protestan muncul dari gerakan protes atas kekuasaan Gereja yang sewenang-wenang dan dianggap sudah menyimpang dari Injil. Diantara tokoh gerakan protes tersebut adalah Martin Luther dan John Calvin.

B. Permasalahan.
1. Apakah prinsip-prinsip ketuhanan agama nasrani?
2. Apakah kitab, nabi, tempat ibadah serta penganut nasrani didunia?

C. Batasan masalah.
1. Tentang prinsip-prinsip ketuhanan nasrani.
2. Tentang kitab, nabi, tempat ibadah maupun para pengikut nasrani didunia.


BAB II
NASRANI

A. Pengertian Nasrani dan Prinsip Ketuhanan.
Nasrani atau al-Nashraniyah, menurut beberapa kalangan diambil dari kata al-Naashiruun (yang berarti orang-orang yang menolong, yakni menolong Nabi Isa [al-hawaariyuun]) dan menurut beberapa kalangan yang lain berasal dari nama kota : Nazaret. Kristen (al-Masiihiyah, al-Nashraniyah) merupakan agama yang awalnya dibawa oleh Nabi Isa as. Nama Kristen diambil dari kata Christ (nama lain Jesus [Isa], dalam bahasa Arab : Al-Masiih). Tetapi, agama Kristen yang sekarang ini bukanlah agama Kristen yang ada pada zaman Nabi Isa. Agama Kristen yang ada saat ini sebetulnya lebih tepat jika disebut sebagai Agama Paulus, karena Paulus adalah orang yang mendirikan agama ini. Sebelum mendirikan agama Kristen, Paulus merupakan seorang Yahudi.
Umat Kristen percaya bahwa Jesus (Isa) telah mati disalib. Mereka meyakini Ketuhanan Trinitas (yang terdiri atas Tiga Oknum : Tuhan Ayah, Tuhan Anak, dan Ruh Kudus). Bagi mereka, Nabi Isa adalah manusia sekaligus Tuhan (Tuhan Anak).
Huston Smith (Agama-Agama Manusia, 2004: 379) mengatakan jika Yesus adalah kepala dari tubuh ini dan roh kudus adalah jiwanya, maka orang Kristen secara perseorangan adalah selnya. Sel-sel dari suatu badan jasmani tidak hidup terpisah satu sama lain; suatu kehidupan saling menunjang secara menyeluruh dengan setiap sel yang merupakan bagiannya. Demikian juga dengan roh kudus mengalir melalui setiap orang Kristen dan memberinya hidup, yang secara keseluruhan merupakan bentuk lahiriah dari gereja.
Sebelum Konsili (Konferensi) Nicea, ditengah-tengah Kristen masih terdapat sekte yang menganut monotheisme, yaitu sekte Ariusme. Tetapi pada konferensi itu mereka kalah dan dihancurkan, sehingga tinggallah sekte-sekte yang menganut Trinitas. Pada awalnya, hari suci umat Kristen adalah hari Sabtu (Hari Sabat) tetapi kemudian dipindah menjadi Hari Minggu.
B. Katholik Roma.
Katholik berasal dari bahasa yunani yaitu katholikos yang berarti “am” atau universal, karena ajarannya tersebar dan diterima diseluruh dunia. Agama katholik merupakan suatu nama agama yang dipergunakan untuk menyebut agama Kristen yang mempunyai organisasi atau ajaran yang berpusat di Vatikan, Roma. (T.H. Thalhas, 2006: 99).
Paulus menjadi guru untuk agama ini. Salah satu dari khotbahnya adalah “saya memberitahukan kepada anda skalian bahwa injil yang saya beritakan itu tidaklah menurut kaji manusia biasa sebab saya tidak menerimanya dari manusia, tetapi saya mendapat ilham langsung dari yesus kristus”. Menurut pengakuannya paulus mempunyai hubungan langsung dengan yesus, maka tidak ada hak bagi siapapun untuk menentangnya mengenai ajaran-ajaran yang dikataknnya. Demikianlah maka paulus telah menjadi salah seorang Pembina, pelukis, dan pengubah ajaran agama masehi dari agama untuk Bani Israel menjadi agama untuk semua bangsa-bangsa dipermukaan bumi ini.
Paulus merupakan kunci soal untuk mengetahui agama Kristen. Nama asalnya adalah saul yang kemudian berubah menjadi paulus, seperti dikatakan oleh Dr. Berry; “bahwa paulus lah yang sebenarnya pendiri agama Kristen”. (T.H. Thalhas, 2006: 107).
Pokok-pokok Ajaran Katholik Roma:
1. Ajaran mengenai ketuhanan.
2. Pengorbanan yesus untuk menebus dosa manusia.
3. Status yesus dan peranannya sebagai putra tuhan.
4. Kepercayaan terhadap hari kiamat dan surga.
5. Keyakinan tentang kekalnya jiwa sesudah manusia mati.
6. Kepercayaan terhadap kesucian gereja.

Hari-hari besar umat katholik:
1. 25 desember, hari natal, hari kelahiran yesus kristus.
2. 31 maret, hari wafatnya yesus kristus.
3. 2-3 april, hari raya paskah kedua.
4. 11 mei, hari mi’rajnya yesus kristus ke langit sesudah 40 hari bangun dari kubur.
5. Pantekosta, hari raya kelima puluh sesudah hari raya paskah kedua.
6. 15 agustus, hari raya santa maria.

C. Kristen Protestan.
T. H. Thalhas (ilmu perbandingan agama, 2006: 123) mengatakan nama protestan berasal dari kata protes yang dilontarkan oleh pangeran dan raja jerman yang mendukung gerakan reformasi melawan keputusan paus yang beragama romawi katholik pada waktu sidang dewan kekaisaran (dewan Negara) kedua di kota speyer (1529). Para raja menentang tekanan yang kuat dari penguasa yang beragama roma katholik, dari protes mereka pada siding diatas maka lahirlah kelompok mereka yang bernama protestan.
Kelahiran agama Kristen protestan banyak dipengaruhi oleh latar belakang perkembangan masyarakat Eropa barat pada abad menjelang kelahirannya yaitu pada abad ke-16.
Prinsip ajaran protestan:
1. Pimpinan gereja tidak tunduk kepada paus di Vatikan.
2. Pimpinan agama boleh kawin.
3. Perjamuan roti dan anggur hanya merupakan symbol saja.
4. Hak kaum pendeta dan kaum awam sama saja.
5. Gereja tidak berhak mengampuni dosa-dosa manusia.
Pokok-pokok ajaran agama Kristen protestan:
1. Pengakuan imam rasuli.
2. Kepercayaan tentang tuhan.
3. Yesus kristus sebagai tuhan dan manusia.
4. Roh kudus adalah pribadi tuhan.
5. Eskatologi.
6. Ajaran tentang alam dan manusia.
7. Etika Kristen dari al kitab baik secara falsafi maupun natural.
8. Sakramen sebagai pusat ibadah.

D. Kitab Suci.
Kitab suci agama Nasrani disebut Bibel. Dalam bahasa Inggris disebut The Holy Bible. Di Indonesia disebut Alkitab. Terdiri dari dua kitab, yaitu Perjanjian Lama (Old Testament) dan Perjanjian Baru (New Testament). Perjanjian Lama tidak lain adalah Taurat, yang juga kitab suci umat Yahudi.
Kitab perjanjian baru yang ada sekarang ini disusun, ditetapkan dan dipakai sejak konfrensi dewan gereja sedunia I (konsili Nicea tahun 325 M). Terdiri dari empat, yang namanya diambil dari nama-nama para penginjilnya (Masing-masing ditulis oleh Markus, Mathius, Lukas, dan Yohanes.). Penulisan dilakukan sekitar tahun 70 hingga 100 Masehi sekitar 40 tahun setelah Yesus wafat (diperkirakan tahun 29 M).
Gambaran Singkat Empat Injil yang Diakui Gereja:
Berikut adalah gambaran singkat mengenai empat Injil yang diakui oleh gereja sejak Konsili Nicea tersebut:
1. Injil Matta (Matius).
Umat Nasrani sepakat mengatakan bahwa Matius menulis dengan bahasa Ibrani atau Suryani setelah kepergian Yesus dari muka bumi. Kumpulan Injil Matius tertua yang pernah ditemukan, ditulis dalam bahasa Yunani. Itu pun telah hilang tidak diketahui di mana rimbanya.
Beberapa sarjana teologi Kristen mengatakan bahwa Matius yang menulis Injil Matius itu bukanlah Matius si pemungut pajak yang termasuk dalam 12 murid utama Yesus, tetapi orang keturunan Yahudi yang tidak dikenal asal-usulnya. Dalam hal ini, K. Riedel mengatakan,
“Menurut pendapat kami, pengarang Injil Matius bukannya seorang dari keduabelas rasul, melainkan seorang Kristen berbangsa Yahudi yang tidak dikenal.” (Tafsiran Injil Matius, BPK Jakarta, hlm. 14)
J. B. Phillips mengatakan,
“Early tradition ascribed this gospel to apostle Matthew, but scholars nowadays almost all reject this view. The author, whom we still can conveniently call Matthew…He was used Mark’s Gospel freely, though he has rearranged the order of events and has in several instances used different words for what is plainly in the same story.” (The Gospel Translated into Modern English).
(Tradisi kuno menganggap bahwa Injil ini berasal dari rasul Matius, tetapi hampir semua ilmuwan menolak pendapat ini. Pengarangnya, yang masih kita sebut Matius…telah mencontek secara bebas Injil Markus, meskipun dia telah merubah urutan kejadian dan dalam beberapa kesempatan menggunakan kata yang berbeda untuk cerita yang sama).
Para professor pakar Tafsir Alkitab menyatakan,
“Jelas sekali bahwa Matius mencakup hampir seluruh Injil Markus, kendati dia meringkas cerita-cerita Markus tentang mukjizat untuk menyediakan tempat bagi banyak bahan yang tidak dilaporkan oleh Markus.” (The New Bible Dictionary, edisi Indonesia: Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid II, cet. 3, 1997, hlm. 38).

2. Injil Markus.
Umat Nasrani sepakat mengatakan bahwa kitab ini ditulis dalam bahasa Yunani sekitar 23 tahun setelah pengangkatan Yesus. Namun terdapat perbedaan pendapat mengenai siapa penulis sebenarnya. Sebagian mengatakan Petrus, dan sebagian lagi mengatakan Markus yang menulis setelah wafatnya Petrus dan Paulus. Tetapi yang jelas, ada keraguan tentang siapa yang membukukan Injil Markus. Di sisi lain, mereka sepakat bahwa bukan Yesus yang mendiktekannya secara langsung, karena Markus bukanlah murid utama Yesus atau bukan termasuk 12 apostles.
Sedangkan yang termasuk 12 apostles itu adalah:
“Simon (yang juga disebut Petrus) dengan saudaranya yaitu Andreas, Yakobus bin Zebedeus dan saudaranya yaitu Yohanes bin Zebedeus, kemudian Filipus, Bartolomeus, Thomas, Matius si penagih pajak, Yakobus bin Alfeus, Tadeus, Simon si Patriot, dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus.” (Matius 10: 2-4)

3. Injil Lukas.
Lukas adalah murid kesayangan dan pendamping setia Paulus. Sebagian sejarawan dunia menyebutkan bahwa ia lahir di Anttiokia, dan sebagian lagi menyebutkan bahwa ia berasal dari Rumania, lahir di Italia dan dikenal sebagai pelukis. Namun mereka semua sepakat bahwa Lukas bukan murid Yesus dan bukan pula murid dari muridnya Yesus.
Yang pasti adalah bahwa ia murid Paulus. Sedangkan, Paulus sendiri tidak pernah bertemu Yesus dan tidak pernah mendengar secara langsung dari Yesus. Artinya, Paulus sendiri bukan murid langsung dari Yesus (bukan 12 murid utama Yesus atau bukan salah satu dari 12 Apostles).
Paulus berperan penting dalam mengubah ajaran agama Nasrani dan bertanggung-jawab penuh atas praktek penyimpangan dari kebenaran. Ia adalah seorang Yahudi keturunan Persia yang lahir di Tarsus atau Rumania. Sejarawan Masehi menyebutkan bahwa Paulus telah melakukan berbagai penindasan, penyiksaan, dan pembunuhan terhadap penganut agama Masehi, sebelum ia secara tiba-tiba memeluk agama Masehi.
Murid Paulus yang bernama Lukas, pada akhir kisah perjalanan gurunya mengatakan, “Ketika ia (Paulus) berkhutbah dan memberi nasehat, ia menyebutkan bahwa Isa Almasih adalah putra Allah.” Padahal, pemikiran seperti itu belum pernah dikenal dalam ajaran Masehi sebelumnya.
Yang disepakati oleh seluruh sejarawan Masehi, adalah bahwa Lukas menuliskan kitabnya dalam bahasa Yunani sekitar 20 tahun setelah pengangkatan Yesus, dan bukan Yesus yang mendiktekannya secara langsung.

4. Injil Yohanes.
Kalangan sejarawan Masehi berbeda pendapat tentang masa penulisan kitab ini. Ada yang mengatakan tahun 65 M, dan ada yang mengatakan tahun 98 M atau 32 tahun setelah pengangkatan Yesus. Mayoritas dari pemuka agama Nasrani dan para peneliti di kalangan mereka menolak penisbatan kitab ini kepada Yohanes bin Zebedeus. Bahkan Sadlyn, mengatakan bahwa seluruh Injil Yohanes adalah buatan murid sekolah di Aleksandria. Pada awal abad 2 M, mereka mengingkari injil ini berikut semua yang dinisbatkan kepada Yohanes.
Ensiklopedia Brittanica, yang ditulis oleh lebih dari 500 ilmuwan dan cendikiawan Nasrani menyebutkan, “Injil Yohanes tidak diragukan lagi merupakan kitab palsu. Penulis palsu ini mendakwa bahwa dia adalah Yohanes anggota Hawariyyin, lalu mencantumkan namanya dalam kitab ini. Sungguh, kita merasa kasihan kepada mereka yang berjuang keras mengaitkan penulis kitab itu (filosof abad ke-2 M) dengan Yohanes sang Nelayan yang mulia itu. Sesungguhnya segala jerih payahnya akan sia-sia.”
Penulis inilah yang mencantumkan ketuhanan Yesus dalam Injil, yang kemudian disahkan oleh gereja. Sementara yang disepakati oleh seluruh cendikiawan Nasrani adalah, Injil Yohanes ditulis bukan dari hasil pendiktean secara langsung dari Yesus.

Injil Barnabas yang Tidak diakui Gereja
Selain empat Injil yang telah disebutkan, ada sebuah Injil yang tidak diakui keabsahannya oleh gereja, yaitu Injil Barnabas. Berikut adalah kisah tentang Injil Barnabas:
1. Tulisan Bishop Irenaeus (120 – 202 M), seorang dari Smyrna yang kemudian menjabat bishop di kota Lyon pada tahun 177 M, ada menyebut-nyebut Injil Barnabas (Gospel of Barnabas). Beberapa fragmen dari tulisan Bishop Irenaeus yang ditemukan itu berjudul Adverse Haereses.
2. Sejarawan Nasrani bernama Dr. Sa’ada (seorang Kristen) menyebutkan bahwa Paus St. Gelasius I yang menduduki kursi kepausan pada tahun 492 – 496 M mengeluarkan larangan terhadap sejumlah kitab, di antaranya adalah Injil Barnabas. Maka sejak itu, Injil Barnabas tersembunyi (sampai tahun 1709 M). Dari sini jelas bahwa pada masa dulu Injil Barnabas itu memang ada.
3. Suatu ketika, seorang pendeta bernama Framino (Ferramino) menemukan Surat-surat Larianus yang isinya berupa bantahan terhadap tulisan Paulus yang ada di dalam Injil. Terdorong rasa ingin tahu yang kuat, pendeta ini berhasil mendekati orang kepercayaan Paus Sectus V (Paus Sixtus V, naik tahta 1885-1890 M) sehingga bisa mendapatkan (meminjam) Injil Barnabas untuk menelitinya secara mendalam dan sembunyi-sembunyi. Setelah selesai, ternyata dia memutuskan masuk Islam.
4. Pada abad ke 16 M, ditemukan sebuah naskah kuno, yaitu Injil Barnabas dalam bahasa Itali. Naskah kuno tersebut ditemukan oleh seorang Father dalam Vatican Library. Ia lalu menyelundupkannya keluar.
5. Pada tahun 1709 M, naskah paling kuno tentang Injil Barnabas (yang ditulis dalam bahasa Italia itu ) dipinjam oleh Kreamer (Kremer/Craemer), salah seorang penasehat Raja Prusia (Jerman), dari salah seorang bangsawan tua yang dihormati di Amsterdam (Belanda). Kemudian orang tersebut menghadiahkan naskah tersebut kepada Prince Iyougen Safway (Prince Jugen Savoy) pada tahun 1713 M. Lalu pada tahun 1738 M, naskah tersebut berpindah dari perpustakaan Prince Iyougen ke perpustakaan kerajaan di Fienna (Wina). Di sini naskah itu kemudian disalin oleh seorang sarjana Inggris ke dalam bahasa Inggris.
Belakangan ditemukan naskah Injil Barnabas dalam bahasa Spanyol, lalu dipinjam oleh Dr. Holm, seorang Orientalis dari Hardley di Hampshire, dan naskah itu kemudian pindah tangan kepada Dr. Minkhauss, seorang anggota (peneliti) King’s College di Oxford yang lalu menyalinnya ke dalam bahasa Inggris.
6. Pada tahun 1784 M, naskah Injil Barnabas berbahasa Spanyol dan salinannya yang dalam bahasa Inggris diserahkan kepada Dr. White. Kemudian Dr. White membandingkannya dengan salinan Injil Barnabas bahasa Inggris yang disalin dari Injil Barnabas berbahasa Italia. Ternyata tidak dijumpai perbedaan isi di antara kedua salinan tersebut. Kedua Injil tersebut menyatakan bahwa Yesus Kristus tidak disalib, karena yang tertangkap dan disalibkan itu adalah Judas Iskariot. Di dalamnya juga tidak disebut-sebut tentang ilahiat Yesus Kristus.
7. Kitab Injil Barnabas diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh Doktor Khalil Sa’ada.

Berikut adalah pernyataan Alkitab tentang Barnabas:
“Barnabas ini orang yang baik hati dan dikuasai Roh Allah serta sangat percaya kepada Tuhan sehingga banyak orang mengikuti Tuhan.” (Kisah Rasul-rasul 11: 24)
“Maka Paulus dan Barnabas bertengkar keras sehingga mereka berpisah…” (Kisah Rasul-rasul 15: 39)
Kitab Injil Barnabas mengungkapkan sejarah perjalanan hidup Yesus dengan susunan kalimat yang sangat indah dan terperinci. Dalam Injil yang dinisbatkan kepadanya ini, disebutkan bahwa ia adalah salah seorang dari 12 Hawariyyin (12 Apostles atau 12 murid utama Yesus). Lingkup penjelasannya sangat luas dan jauh berbeda dengan keempat Injil lain yang diakui oleh gereja. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Yesus adalah hamba Allah dan rasul utusan Allah. Ditegaskan bahwa ia bukan Tuhan dan juga mengingkari sebagai anak Tuhan.
2. Adz-Dzabiih’ yang diperintahkan Allah untuk disembelih oleh Nabi Ibrahim ‘alaihissalam adalah Nabi Ismail ‘alaihissalam.
3. Akan datang Muhammad (disebutkan namanya dengan jelas) dan terdapat pembenaran tentang bakal didatangkan-Nya Al-Qur’an (padahal saat itu Muhammad dan Al-Qur’an belum ada).
4. Yang disalib bukan Yesus, tetapi Yahudza al-Askharyuti (Judas Iskariot) sang penghianat yang wajahnya diserupakan oleh Allah dengan wajah Yesus.
5. Menetapkan pokok-pokok keyakinan yang tidak terjamah oleh tangan-tangan jahil yang gemar mengubah-ubah.
Meskipun demikian, gereja tetap menolak untuk mengakui Injil Barnabas, hanya karena isinya tidak sejalan dengan akidah yang telah ditambah, dikurangi ataupun dirobah, yang telah (terlanjur) diterima oleh seluruh dewan gereja di dunia


E. Tempat Ibadah.
Gereja adalah tempat ibadah umat Kristen. Gereja (bahasa Portugis: igreja, bahasa Yunani: ekklêsia yang berarti dipanggil keluar (ek=keluar; klesia dari kata kaleo=memanggil); kumpulan orang yang dipanggil ke luar dari dunia ) memiliki beberapa arti:
1. Arti pertama ialah 'umat' atau lebih tepat persekutuan orang Kristen. Arti ini diterima sebagai arti pertama bagi orang Kristen. Jadi, gereja pertama-tama bukanlah sebuah gedung.
2. Arti kedua adalah sebuah perhimpunan atau pertemuan ibadah umat Kristen. Bisa bertempat di rumah kediaman, lapangan, ruangan di hotel, maupun tempat rekreasi.
3. Arti ketiga ialah mazhab (aliran) atau denominasi dalam agama Kristen. Gereja Katolik, Gereja Protestan, dll.
4. Arti keempat ialah lembaga (administratif) daripada sebuah mazhab Kristen. Contoh kalimat “Gereja menentang perang Irak”.
5. Arti terakhir dan juga arti umum adalah sebuah “rumah ibadah” umat Kristen, di mana umat bisa berdoa atau bersembahyang.
Gereja (untuk arti yang pertama) terbentuk 50 hari setelah kebangkitan Yesus Kristus pada hari raya Pentakosta, yaitu ketika Roh Kudus yang dijanjikan Allah diberikan kepada semua yang percaya pada Yesus Kristus.

F. Nama-nama Nabi.

1 . ADAM /ADAM in Christian 13.ZULKIFLI/ EZEKIEL in Christian
2 . IDRIS / ENOCH in Christian 14.SU'AIB / JETHRO in Christian
3 . NUH / NOAH in Christian 15.YUNUS / JONAH in Christian
4 . HUUD / HEBER in Christian 16.MUSA / MOSES in Christian
5 . SHALEH / SHELAH in Christian 17.HARUN / AARON in Christian
6 . IBRAHIM/ABRAHAM in Christian 18.ILYAS / ELIJAH in Christian
7 . LUTH / LOT in Christian 19.ILYASIN / ELISHA in Christian
8 . ISMAIL /ISHMAEL in Christian 20.DAUD / DAVID in Christian
9 . ISHAQ / ISAAC in Christian 21.SULAIMAN /SOLOMON in Christian
10. YAKUB / YACOB in Christian 22.ZAKARIA/ZECHARIAH in Christian
11. YUUSUF / YOSEPH in Christian 23.YAHYA/JOHN the baptist
12. AYUB / JOB in Christian 24.ISA / YESUS in Christian






G. JUMLAH PENGIKUT DIDUNIA.


Hasil survei memperlihatkan agama Kristen menguasai 33 persen masyarakat dunia namun mereka mengalami perpecahan yang lebih besar dan lebih prinsipal dibanding agama-agama lainnya. Jumlah penduduk dunia adalah 6.671 M. Pemeluk nasrani: Kristen 1.6 M - 1.9 M.












BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan.
Agama ini memiliki prinsip ketuhanan Trinitas (yang terdiri atas Tiga Oknum : Tuhan Ayah, Tuhan Anak, dan Ruh Kudus). Dan Nabi Isa adalah manusia sekaligus Tuhan (Tuhan Anak). Kitab mereka adalah Injil / al Kitab, yang terdiri dari kitab perjanjian lama dan kitab perjanjian baru.
Kitab perjanjian baru yang ada sekarang ini disusun, ditetapkan dan dipakai sejak konfrensi dewan gereja sedunia I (konsili Nicea tahun 325 M). Terdiri dari empat, yang namanya diambil dari nama-nama para penginjilnya (Masing-masing ditulis oleh Markus, Mathius, Lukas, dan Yohanes.). Penulisan dilakukan sekitar tahun 70 hingga 100 Masehi sekitar 40 tahun setelah Yesus wafat (diperkirakan tahun 29 M).
Injil Barnabas tidak diakui keabsahannya oleh dewan Gereja didunia. Pemeluk umat nasrani: Kristen 1.6 M - 1.9 M didunia, sekitar 33 %.
B. Saran.
Penulis mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini, yang mana mungkin terdapat kesalahan. Kemudian harapan penulis setelah mempelajari makalah ini, hendaknya kita semakin menguatkan keyakinan kita terhadap kebenaran Islam dan kebathilan agama-agama yang lain. Untuk bisa menggagas dialog antar agama, dalam rangka dakwah dan kemaslahatan bersama.




DAFTAR PUSTAKA

T. H. Thalhas, Pengantar study ilmu perbandingan agama, Galura Pase Jakarta Selatan, 2006.cet I.

Huston Smith, Agama-Agama Manusia, (judul asli: The Religions of Man, perennial Library, London). Terjemahan oleh yayasan obor Jakarta Indonesia, penerbit yayasan obor Indonesia, 2001.

http://iman-ansori.blogspot.com/2010/11/konsep-ketuhanan-tiga-agama- besar-dunia.html

http://forum.dudung.net/index.php?topic=14185.0

http://indrawijaja.wordpress.com/2009/06/27/pegangan ahli kitab dan kotroversinya


http://www.opensubscriber.com/message/zamanku@yahoogroups.com/79 65074.html

http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_religious_populations

http://id.wikipedia.org/wiki/Gereja